TATA
IBADAH MEDITASI
Menghayati
Penderitaan Yesus Kristus
JEMAAT “HALELUYA” KAYUUWI
Kamis, 2 April 2015
=======================================================================
PERSIAPAN
-
Dengan tenang jemaat
mengambil tempat duduk
-
Ibadah dimulai jan
19.00 Wita
-
Semua alat elektronik
dan serta kegiatan lainnya dihentikan
-
Lampu-lampu
dipadamkan dan ditempat ibadah hanya mengunakan lilin
P Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan kita
Yesus Kristus, di malam ini kita mempersiapkan hati kita untuk menghadap TUHAN
dalam menghayati jalan penderitaan Tuhan Yesus untuk menebus dosa kita. (Jemaat berdiri)
Menyanyi
KJ. No. 368: 1,2 “Pada Kaki salibMu”
Pada kaki salibMu, Yesus, ‘ku berlindung;
Air hayat Golgota pancaran yang agung.
SalibMu, salibMu yang kumuliakan
Hingga dalam sorga k’lak ada perhentian.
Air hayat Golgota pancaran yang agung.
SalibMu, salibMu yang kumuliakan
Hingga dalam sorga k’lak ada perhentian.
Pada kaki salibMu kasihMu kut’rima;
Sinar Bintang Fajar t’rang yang memb’ri cahaya.
SalibMu, salibMu yang kumuliakan
Hingga dalam sorga k’lak ada perhenti
Sinar Bintang Fajar t’rang yang memb’ri cahaya.
SalibMu, salibMu yang kumuliakan
Hingga dalam sorga k’lak ada perhenti
Tahbisan
P Pertolongan
kepada kita adalah didalam Tuhan yang menjadikan langit dan bumi, yang tetap
setia untuk selama-lamanya dan tidak pernah meniggalkan perbuatan tangan-Nya.
J Amin
Menyanyi
“Di Joljuta”
Di joljuta, di joljuta tergantung Tuhan
Yesus
Supaya
dilepaskanNya, kami ini dari dosa
Kematian
ditanggu, supaya kami luputlah
Di
Joljuta, di Joljuta tergantung Tuhan Yesus.
Merendahkan
Diri dihadapan-Nya (Jemaat duduk)
P Marilah
sejenak kita hening…. merenungkan kehidupan kita dihadapan-Nya
Di
taman Getsemani, Yesus berkata: “Hatiku
sedih, seperti mau mati rasanya…, Tinggallah disini dan berjaga-jagalah dengan
Aku”.
Menyanyi
“Pikul Salib”
Hendaklah kau iring Yesus Pikul Salib
Jangan takut dan gelisah ikut tabid
Pikul salibmu serta, pandang tetap,
Hingga dapatlah mahkota, sukar
lenyap
P Malam
ini, menjelang perayaan Hari Kematian Yesus Kristus, di Jumat Agung, kita
berkumpul seperti para murid Yesus waktu itu yang menanti dengan sabar,
bercampur sedih dan rasa takut… dalam keheningan mengingat derita paling pahit,
menyiksa, penuh olokan, Dia disesah, dihukum mati, seperti ungkapan nabi Yesaya
“seperti domba yang kelu, digunting bulunya dan dibawa ketempat pembantaian!!!”
marilah kita memeriksa kehidupan kita, dan bertanya sudahkan kita berjaga-jaga
dan tinggal bersama Yesus yang dalam suasana menanti ajal… atau kita
tertidur!... Yesus berkata: “tidak sanggubkan kamu berjaga-jaga satu jam dengan
AKU….?”
J Kami
mengaku, bahwa seringkali kami hanya menikmati kesenangan hidup dan menjauhi
panggilanMU untuk menderita.
P+J
Ya Tuhan Ampunilah kami!
Menyanyi
NKB.No. 83 "Nun Di Bukit Yang Jauh"
Nun di bukit yang jauh, tampak kayu salib;
lambang kutuk nestapa, cela.
Salib itu tempat Tuhan Mahakudus
Menebus umat manusia.
Refr. Salib itu kujunjung penuh,
Nun di bukit yang jauh, tampak kayu salib;
lambang kutuk nestapa, cela.
Salib itu tempat Tuhan Mahakudus
Menebus umat manusia.
Refr. Salib itu kujunjung penuh,
hingga tiba saat
ajalku. Salib itu kurangkul teguh
dan mahkota kelak milikku.
dan mahkota kelak milikku.
P Marilah
kita kita berdoa…
Menyanyi KJ.No.
183 “Menjulang nyata”
Menjulang
nyata atas bukit kala
T’rang
benderang salibMu Tuhanku
Dari
sinarNya yang menyala-nyala
Memancar
kasih agung dan restu
Seluruh
umat insan menengadah
Ke arah
cah’ya kasih nan mesra
Bagai
pelaut yang karam
Merindukan
di ufuk timur Pagi merekah
Menghayati kesengsaraan-Nya
P Marilah
kita berdoa untuk pembacaan Firman Tuhan…
- Seorang Remaja/Pemuda Membaca Yesaya 53:3-7
-
Seorang
Ibu Membaca
Matius 26:36-46
-
Seorang
Bapak Membaca Matius
27:48-50
Menyanyi NKB. 10 Dari
Kungkungan Malam Gelap
Dari kungkungan malam gelap
Yesus, Tuhanku datanglah
Masuk ke dalam t’rangMu tetap
Yesus, ‘ku datanglah
Dari sengsara, sakit dan aib
Masuklah ke dalam kasih ajaib
Dan ‘ku rindukan dosaku raib
Yesus ku datanglah
Perenungan diri…
Syalom…
Kita tentunya
bersyukur atas penyertaan Tuhan Yesus Kristus selama 6 minggu sengsara. Di mana
kita sudah dituntun untuk melihat penderitan sebagai bagian dari panggilan iman
karena sesungguhnya Yesus Kritus telah menderita untuk kita semua, seperti para
nabi-nabi dan para rasul-rasul yang terpanggil untuk siap dan rela menderita.
Bagaimana
sesungguhnya kita melihat penderitaan itu?
Ini pertanyaan yang
mendasar bagi kita semua ketika kita sedang menghayati malam penghayatan Iman
akan kesengsaraan Kristus.
Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus
kristus…
Jika
seseorang menderita kerena sakit maka orang tersebut tentunya merindukan
kesembuhan. Sama halnya dengan manusia yang diselamatkan oleh Tuhan Yesus yang
sesungguhnya menderita karena sakit. Dan penderitaan itu harus ditanggung oleh
Tuhan Yesus. Penderitaan yang dialami Yesus di kayu Salib, mencakup segala
jenis penyakit. Dia menderita secara fisik; Dia merasakan juga kepedihan karena
ditinggalkan para murid-Nya, rasa malu karena dihina dimuka umum, dan perasaan
ditolak dan digantung di atas kayu salib. Ini merupakan penderitaan yang luar
biasa dan tidak ada manusia yang mampu menderita seperti Tuhan Yesus.
Penderitaan kitalah yang ditanggung-Nya dan
“oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi
sembuh”.
Malam
ini kita menghayati peristiwa Jumat Agung. Sebelum Yesus ditangkap di malam
Paskah dimana Yesus dan murid-murid-Nya mengadakan Perjamuan Kudus. Sebagai
jemaat Tuhan, kita dihentar untuk menghayati penderitaan Kristus yang telah
menebus doa kita.
Karya
keselamatan bagi kita manusia, dia tempuh dengan cara yang sangat menderita
penuh kesengsaraan. Masih jelas teriakan Tuhan Yesus menjelang kematian-Nya;
Yesus berteriak dengan suara nyaring……… ”ELI…ELI…LAMA
SABATANi” artinya “Allahku..Allahku..mengapa Engkau
meninggalkan Aku?”
Pertanyaan bagi kita
sebagai jemaat:
Apakah yang harus kita lakukan dengan
keselamatan yang Ia telah anugerahkan
kepada kita dengan darah-Nya?
…..Saat
teduh…..
Adakah kita mau ikut
Tuhan sekalipun menderita?
….Saat
teduh……
Ya..memang haruslah
demikian, sebab sesungguhnya “Penyakit
kitalah yang telah ditanggungNya”
Untuk itu, dihari ini
marilah kita persiapkan kehidupan kita untuk mengambil bagian dalam ibadah
memperingati kematian Sang Juruselamat di Jumat Agung dengan menghadirkan
seluruh keluarga kita dan juga bagi anggota sidi jemaat mengambil bagian dalam
perayaan Perjamuan Kudus.
TUHAN YESUS YANG MATI, NAMUN BANGKIT PADA
HARI KE TIGA MEMBERKATI KITA. AMIN
Menyanyi
KJ No. 387 “Ku Heran Allah mau membri”
‘Ku heran, Allah mau memb’ri rahmatNya padaku
dan Kristus sudi menebus yang hina bagaiku!
Namun ‘ku tahu yang kupercaya dan aku yakin
‘kan kuasaNya, Ia menjaga yang kutaruhkan hingga hariNya kelak!
dan Kristus sudi menebus yang hina bagaiku!
Namun ‘ku tahu yang kupercaya dan aku yakin
‘kan kuasaNya, Ia menjaga yang kutaruhkan hingga hariNya kelak!
Persembahan (Jemaat
Duduk)
Menyanyi
“Bila kurenungkan kasih Tuhan”
Bila kurenungkan kasih Tuhan
Yang t`lah menyelamatkan diriku
Walau salib berat ditanggungNya
Apa balasanku padaNya
S`perti Kristus mengasihi daku
Ku mau mengasihiNya selalu
Membawa Injil keselamatan
Sampai Tuhan datang kembali
Yang t`lah menyelamatkan diriku
Walau salib berat ditanggungNya
Apa balasanku padaNya
S`perti Kristus mengasihi daku
Ku mau mengasihiNya selalu
Membawa Injil keselamatan
Sampai Tuhan datang kembali
O bukan pada harta yang fana
Sukacita itu bertumpu
Tapi sungguh takkan percuma
Bila melayani Tuhanku
Sukacita itu bertumpu
Tapi sungguh takkan percuma
Bila melayani Tuhanku
Doa Umum
-
Persiapan Perayaan Jumat Agung/Perjamuan Kudus
-
Kesetiaan memikul Salib
Nyanyian penutup
Menyanyi KJ No.
363 bagi Yesus
kuserahkan (Jemat berdiri)
Bagi
Yesus ku serahkan hidupku seluruhnya
Hati
dan perbuatanku ‘pun waktuku milikNya
Bagi
Yesus semuanya ‘pun waktuku milikNya
Bagi
Yesus semuanya, ‘pun waktuku milikNya
Berkat
P Malam ini kita
telah dipersiapkan Tuhan untuk merayakan Jumat Agung dan sebagai anggota sidi
jemaat kita akan menerima sakramen Perjamuan Kudus.
Kiranya
Kuasa TUhan Yesus membuat kita bersukacita
J Sukacita
ini kami persembahan untuk kemuliaan Tuhan Yesus.
P Akhirnya
jemaat TUHAN pulanglah dan persiapkanlah dirimu untuk Perayaan Jumat Agung dan
Perjamuaan Kudus dengan penuh hikmat. dan terimalah berkat TUhan
Damai
sejahtera menyertai saudara sekalian yang berada dalam Kristus
J Amin…amin…amin….
(Dinyanyikan)
..Saat teduh..
Kumpulan lagu
NKB No. 3 TERPUJILAH
ALLAH
Terpujilah Allah
hikmatNya besar, begitu kasihNya tuk dunia cemar,
Sehingga dibrilah
PutraNya Kudus mengangkat manusia serta menebus
Refr. Pujilah pujilah buatkah dunia bergemar,
bergemar mendengar
suaraNya
Dapatkanlah Allah
demi PutraNya, bri puji padaNya sebab hikmatNya
menyanyi NNBT No. 26
TUHAN YESUS KU MUTIARA HATIKU
Tuhan
Yesusku mitiara hatiku Kaulah milikku
Juga
Kaulah hartaku. Kau Gembalaku Juruslamat jiwaku
Aku
milikMu sebagai ciptaanMu. Aku inginkan
Aku
harapkan tetap sertaMu slama-lamanya
Tuhan
Yesusku, tiada kasih yang teguh
Selain
Engkau mutiara hatiku.
Menyanyi: NNBT No. 9 Ku Akan Selalu Bersyukur
Kuakan selalu
bersyukur kepada Yesus Tuhanku
Yang menanggung semua
dosaku
Karena kasihmu yang
besar
Betapa agung kau
Tuhan betapa baik kau Tuhan
Kasihmu yang tak
terukur membuat
Hatiku tentram
NKB No. 133 Syukur
padamu
Syukur padaMu, ya Allah Atas s’gala rahmatMu
Syukur atas kecukupan Dari kasihMu penuh
Syukur atas pekerjaan Walau tubuhpun lemban
Syukur atas kasih sayang Dari sanak dan teman
Syukur atas bunga mawar Harum indah tak terp’ri
Syukur atas awan hitam Dan mentari berseri
Syukur atas suka dukan\Yang Kau b’ri tiap saat
Dan firmanMulah pelita Agar kami tak sesat
Syukur atas keluarga Penuh
kasih yang mesra
Syukur atas perhimpunan Yang memb’ri sejahtera
Syukur atas kekuatan Kala duka dan kesah,
Syukur atas pengharapan Kini dan selamanya