Rabu, 01 April 2015

Tata Ibadah Meditasi (Menghayati Penderitaan Yesus Kristus)


 



 


TATA IBADAH MEDITASI
Menghayati Penderitaan Yesus Kristus
JEMAAT “HALELUYA” KAYUUWI
Kamis, 2 April 2015
=======================================================================

PERSIAPAN
-       Dengan tenang jemaat mengambil tempat duduk
-       Ibadah dimulai jan 19.00 Wita
-       Semua alat elektronik dan serta kegiatan lainnya dihentikan
-       Lampu-lampu dipadamkan dan ditempat ibadah hanya mengunakan lilin

P        Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus, di malam ini kita mempersiapkan hati kita untuk menghadap TUHAN dalam menghayati jalan penderitaan Tuhan Yesus untuk menebus dosa kita.                   (Jemaat berdiri)
Menyanyi KJ. No. 368: 1,2 “Pada Kaki salibMu”
Pada kaki salibMu, Yesus, ‘ku berlindung;
Air hayat Golgota pancaran yang agung.
SalibMu, salibMu yang kumuliakan
Hingga dalam sorga k’lak ada perhentian.
Pada kaki salibMu kasihMu kut’rima;
Sinar Bintang Fajar t’rang yang memb’ri cahaya.
SalibMu, salibMu yang kumuliakan
Hingga dalam sorga k’lak ada perhenti
Tahbisan
P      Pertolongan kepada kita adalah didalam Tuhan yang menjadikan langit dan bumi, yang tetap setia untuk selama-lamanya dan tidak pernah meniggalkan perbuatan tangan-Nya.
J                      Amin
Menyanyi  “Di Joljuta”
            Di joljuta, di joljuta tergantung Tuhan Yesus
            Supaya dilepaskanNya, kami ini dari dosa
            Kematian ditanggu, supaya kami luputlah
            Di Joljuta, di Joljuta tergantung Tuhan Yesus.

Merendahkan Diri dihadapan-Nya (Jemaat duduk)
P         Marilah sejenak kita hening…. merenungkan kehidupan kita dihadapan-Nya
       Di taman Getsemani, Yesus berkata: “Hatiku sedih, seperti mau mati rasanya…, Tinggallah disini dan berjaga-jagalah dengan Aku”.
Menyanyi “Pikul Salib”
            Hendaklah kau iring Yesus Pikul Salib
            Jangan takut dan gelisah ikut tabid
            Pikul salibmu serta, pandang tetap,
            Hingga dapatlah mahkota, sukar lenyap
P         Malam ini, menjelang perayaan Hari Kematian Yesus Kristus, di Jumat Agung, kita berkumpul seperti para murid Yesus waktu itu yang menanti dengan sabar, bercampur sedih dan rasa takut… dalam keheningan mengingat derita paling pahit, menyiksa, penuh olokan, Dia disesah, dihukum mati, seperti ungkapan nabi Yesaya “seperti domba yang kelu, digunting bulunya dan dibawa ketempat pembantaian!!!” marilah kita memeriksa kehidupan kita, dan bertanya sudahkan kita berjaga-jaga dan tinggal bersama Yesus yang dalam suasana menanti ajal… atau kita tertidur!... Yesus berkata: “tidak sanggubkan kamu berjaga-jaga satu jam dengan AKU….?”
J                  Kami mengaku, bahwa seringkali kami hanya menikmati kesenangan hidup dan menjauhi panggilanMU untuk menderita.
P+J    Ya Tuhan Ampunilah kami!
Menyanyi NKB.No. 83 "Nun Di Bukit Yang Jauh"
Nun di bukit yang jauh, tampak kayu salib;
lambang kutuk nestapa, cela.
Salib itu tempat Tuhan Mahakudus
Menebus umat manusia.
Refr.    Salib itu kujunjung penuh,
hingga tiba saat ajalku. Salib itu kurangkul teguh
dan mahkota kelak milikku.
P         Marilah kita kita berdoa…
Menyanyi KJ.No.  183 “Menjulang nyata
Menjulang nyata atas bukit kala
T’rang benderang salibMu Tuhanku
Dari sinarNya yang menyala-nyala
Memancar kasih agung dan restu
Seluruh umat insan menengadah
Ke arah cah’ya kasih nan mesra
Bagai pelaut yang karam
Merindukan di ufuk timur Pagi merekah
Menghayati kesengsaraan-Nya
P         Marilah kita berdoa untuk pembacaan Firman Tuhan…
-     Seorang Remaja/Pemuda Membaca Yesaya 53:3-7
-         Seorang Ibu                          Membaca Matius 26:36-46
-        Seorang Bapak                    Membaca Matius 27:48-50
Menyanyi NKB. 10 Dari Kungkungan Malam Gelap
Dari kungkungan malam gelap
Yesus, Tuhanku datanglah
Masuk ke dalam t’rangMu tetap
Yesus, ‘ku datanglah
Dari sengsara, sakit dan aib
Masuklah ke dalam kasih ajaib
Dan ‘ku rindukan dosaku raib
Yesus ku datanglah

Perenungan diri…
Syalom…
Kita tentunya bersyukur atas penyertaan Tuhan Yesus Kristus selama 6 minggu sengsara. Di mana kita sudah dituntun untuk melihat penderitan sebagai bagian dari panggilan iman karena sesungguhnya Yesus Kritus telah menderita untuk kita semua, seperti para nabi-nabi dan para rasul-rasul yang terpanggil untuk siap dan rela menderita.
Bagaimana sesungguhnya kita melihat penderitaan itu?
Ini pertanyaan yang mendasar bagi kita semua ketika kita sedang menghayati malam penghayatan Iman akan kesengsaraan Kristus.

Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus kristus…
            Jika seseorang menderita kerena sakit maka orang tersebut tentunya merindukan kesembuhan. Sama halnya dengan manusia yang diselamatkan oleh Tuhan Yesus yang sesungguhnya menderita karena sakit. Dan penderitaan itu harus ditanggung oleh Tuhan Yesus. Penderitaan yang dialami Yesus di kayu Salib, mencakup segala jenis penyakit. Dia menderita secara fisik; Dia merasakan juga kepedihan karena ditinggalkan para murid-Nya, rasa malu karena dihina dimuka umum, dan perasaan ditolak dan digantung di atas kayu salib. Ini merupakan penderitaan yang luar biasa dan tidak ada manusia yang mampu menderita seperti Tuhan Yesus. Penderitaan kitalah yang ditanggung-Nya dan  oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh”. 
Malam ini kita menghayati peristiwa Jumat Agung. Sebelum Yesus ditangkap di malam Paskah dimana Yesus dan murid-murid-Nya mengadakan Perjamuan Kudus. Sebagai jemaat Tuhan, kita dihentar untuk menghayati penderitaan Kristus yang telah menebus doa kita.
Karya keselamatan bagi kita manusia, dia tempuh dengan cara yang sangat menderita penuh kesengsaraan. Masih jelas teriakan Tuhan Yesus menjelang kematian-Nya; Yesus berteriak  dengan suara nyaring……… ”ELI…ELI…LAMA SABATANi” artinya “Allahku..Allahku..mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Pertanyaan bagi kita sebagai jemaat:
Apakah yang harus kita lakukan dengan keselamatan yang  Ia telah anugerahkan kepada kita dengan darah-Nya?
…..Saat teduh…..
Adakah kita mau ikut Tuhan sekalipun menderita?
….Saat teduh……
Ya..memang haruslah demikian, sebab sesungguhnya “Penyakit kitalah yang telah ditanggungNya
Untuk itu, dihari ini marilah kita persiapkan kehidupan kita untuk mengambil bagian dalam ibadah memperingati kematian Sang Juruselamat di Jumat Agung dengan menghadirkan seluruh keluarga kita dan juga bagi anggota sidi jemaat mengambil bagian dalam perayaan Perjamuan Kudus.
TUHAN YESUS YANG MATI, NAMUN BANGKIT PADA HARI KE TIGA MEMBERKATI KITA. AMIN

Menyanyi KJ No. 387 “Ku Heran Allah mau membri”
‘Ku heran, Allah mau memb’ri rahmatNya padaku
dan Kristus sudi menebus yang hina bagaiku!
Namun ‘ku tahu yang kupercaya dan aku yakin
‘kan kuasaNya, Ia menjaga yang kutaruhkan hingga hariNya kelak!
Persembahan                                              (Jemaat Duduk)
Menyanyi “Bila kurenungkan kasih Tuhan”
Bila kurenungkan kasih Tuhan
Yang t`lah menyelamatkan diriku
Walau salib berat ditanggungNya
Apa balasanku padaNya
S`perti Kristus mengasihi daku
Ku mau mengasihiNya selalu
Membawa Injil keselamatan
Sampai Tuhan datang kembali
O bukan pada harta yang fana
Sukacita itu bertumpu
Tapi sungguh takkan percuma
Bila melayani Tuhanku
Doa Umum
-       Persiapan Perayaan Jumat Agung/Perjamuan Kudus
-       Kesetiaan memikul Salib
Nyanyian penutup
Menyanyi KJ No.  363 bagi Yesus kuserahkan          (Jemat berdiri)
Bagi Yesus ku serahkan hidupku seluruhnya
Hati dan perbuatanku ‘pun waktuku milikNya
Bagi Yesus semuanya ‘pun waktuku milikNya
Bagi Yesus semuanya, ‘pun waktuku milikNya
Berkat
P         Malam ini kita telah dipersiapkan Tuhan untuk merayakan Jumat Agung dan sebagai anggota sidi jemaat kita akan menerima sakramen Perjamuan Kudus.
Kiranya Kuasa TUhan Yesus membuat kita bersukacita
J                      Sukacita ini kami persembahan untuk kemuliaan Tuhan Yesus.
P         Akhirnya jemaat TUHAN pulanglah dan persiapkanlah dirimu untuk Perayaan Jumat Agung dan Perjamuaan Kudus dengan penuh hikmat. dan terimalah berkat TUhan
            Damai sejahtera menyertai saudara sekalian yang berada dalam Kristus
J                      Amin…amin…amin…. (Dinyanyikan)


..Saat teduh..

 

Kumpulan lagu

NKB No. 3 TERPUJILAH ALLAH
Terpujilah Allah hikmatNya besar, begitu kasihNya tuk dunia cemar,
Sehingga dibrilah PutraNya Kudus mengangkat manusia serta menebus
Refr.    Pujilah pujilah buatkah dunia bergemar,
bergemar mendengar suaraNya
Dapatkanlah Allah demi PutraNya, bri puji padaNya sebab hikmatNya


menyanyi NNBT No. 26  TUHAN YESUS KU MUTIARA HATIKU
Tuhan Yesusku mitiara hatiku Kaulah milikku
Juga Kaulah hartaku. Kau Gembalaku Juruslamat jiwaku
Aku milikMu sebagai ciptaanMu. Aku inginkan
Aku harapkan tetap sertaMu slama-lamanya
Tuhan Yesusku, tiada kasih yang teguh
Selain Engkau mutiara hatiku.

Menyanyi:     NNBT No. 9 Ku Akan Selalu Bersyukur
Kuakan selalu bersyukur kepada Yesus Tuhanku
Yang menanggung semua dosaku
Karena kasihmu yang besar
Betapa agung kau Tuhan betapa baik kau Tuhan
Kasihmu yang tak terukur membuat
Hatiku tentram

NKB No. 133 Syukur padamu
Syukur padaMu, ya Allah Atas s’gala rahmatMu
Syukur atas kecukupan Dari kasihMu penuh
Syukur atas pekerjaan Walau tubuhpun lemban
Syukur atas kasih sayang Dari sanak dan teman
Syukur atas bunga mawar Harum­ indah tak terp’ri
Syukur atas awan hitam Dan mentari berseri
Syukur atas suka dukan\Yang Kau b’ri tiap saat
Dan firmanMulah pelita Agar kami tak sesat
Syukur atas keluarga Penuh kasih yang mesra
Syukur atas perhimpunan Yang memb’ri sejahtera
Syukur atas kekuatan Kala duka dan kesah,
Syukur atas pengharapan Kini dan selamanya